Selamat Datang Di Komunitas Pengembang Masyarakat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


SOSIOLOGI PEDESAAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA TERTINGGAL

Imam Ramadhan

1112054000009



BAB I

PENDAHULUAN

            Hadir sebagai agen perubahan yang turut terlibat membantu memecahkan persoalan
yang dihadapi oleh masyarakat. Pendampingan masyarakat dapat diartikan sebagai
interaksi dinamis antara kelompok masyarakat dan pendamping untuk secara
bersama-sama menghadapi beragam tantangan seperti; merancang program perbaikan
kehidupan sosial ekonomi, pendidikan, memobilisasi sumber daya masyarakat setempat,
memecahkan masalah sosial, menciptakan atau membuka akses bagi pemenuhan
kebutuhan, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang relevan dengan konteks
pemberdayaan masyarakat.

Pembangunan pedesaan sangat diperlukan untuk Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia melakukan pertanian dan perkebunan sebagai mata pencaharian dan mereka tinggal dipedesaan.

Pembangunan atau pengembangan pedesaan ('rural development'), menurut Mosher 1969 h 91, dapat mempunyai tujuan:  1. Pertumbuhan Sektor pertanian, 2. Integrasi Nasional, yaitu membawa seluruh penduduk suatu negeri ke dalam pola utama kehidupan yang sesuai, 3. Keadilan ekonomi, yakni bagaimana pendapatan itu dibagi-bagi kepada seluruh penduduk.

Menurut Fellman, pengertian pembangunan atau pengembangan (Fellman & Getis, 2003, h. 357) adalah :

1.      Mengubah sumber daya alam dan manusia suatu wilayah atau negeri sehingga berguna dalam produksi barang.

2.      Melaksanakan pertumbuhan ekonomi, modernisasi, dan perbaikan, dalam tingkat produksi barang (materi) dan konsumsi.

Maksud pembangunan pedesaan adalah menghilangkan atau mengurangi berbagai hambatan dalam kehidupan sosial-ekonomi, seperti kurang pengetahuan dan keterampilan, kurang kesempatan kerja dan sebagainya. Akibat berbagai hambatan tersebut penduduk wilayah pedesaan umumnya miskin.

Salah satu hambatan yang penting yang menyebabkan tingkat kemakmuran penduduk pedesaan dinegara berkembang  rendah adalah tidak meratanya kepimilikan tanah. Sasaran dari program pembangunan pedesaan adalah meningkatkan kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi keluarga petani sehingga mereka mendapat kesejahteraan yang berarti mereka memproleh tingkat kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan material dengan layak, kedua, peningkatan kemampuan aparatur pemerintah desa; ketiga, penguatan lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat desa; keempat, pengembangan kemampuan sosial ekonomi masyarakat desa; kelima, pengembangan sarana dan prasarana pedesaan; dan keenam, pemantapan keterpaduan pembangunan desa berwawasan lingkungan.
Pembangunan Masyarakat Desa pada dasarnya adalah bertujuan untuk mencapai suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan untuk jangka panjang dan sifat peningkatan akan lebih bersifat kualitatif terhadap pola hidup warga masyarakat, yaitu pola yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek mental (jiwa), fisik (raga), intelegensia (kecerdasan) dan kesadaran bermasyarakat dan bernegara. Akan tetapi pencapaian objektif dan target pembangunan desa pada dasarnya banyak ditentukan oleh mekanisme dan struktur yang dipakai sebagai sistem pembangunan desa.

 

BAB II

Pembahasan

1.1  Keadaan Wilayah

        Keadaan Wilayah desa yang sangat memprihatinkan karena jauh dari layak sebagai mana desa lainya, desa ini sangat kurang dari perhatian pemerintah setempat seperti sulitnya transportasi, sekolah terdekat hanya sekolah dasar, bahkan remaja di desa tersebut hampir 30% lainya merantau, pekerjaan penduduk setempat hanya sebagai petani dan tukang kebun. Berangkat
dari analisis di atas, beberapa permasalahan yang di hadapi masyarakat adalah:
  Posisi serta keadaan geografis yang secara alamiah sulit untuk dilakukan perubahan,Peran aparat desa yang kurang aktif dan
komunikatif dalam menghadapi perkembangan karena keterbatasan pengetahuan
Keterbatasan ekonomi masyarakat setempat,
maka secara otomatis dampak perubahan pengetahuan pendidikan sulit untuk
diwujudkan
  Pola pikir masyarakat setempat yang masih
apatis bahwa proses pendidikan bukan termasuk investasi masa depan.

 

1.2  Hal yang mengenai tentang pedesaan berdasarkan unsur kebudayaan

a.       kebiasaan rakyat (folksways) dan tatasusila (mores)

folksways adalah berbagai aturan dalam kehidupan sosial yang diikuti dan diterima tetapi tidak diwajibkan, sedangkan mores adalah pengaturan tingkah laku yang diharuskan dan diwajibkan dengan berbagai cara.

b.      Pranata sosial yaitu sistem hubungan sosial  yang mengatur berbagai keperluan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

c.       Sistem sosial adalah interaksi sosial dalam berbagai tingkatan.

d.      Proses sosial yaitun perubahan yang berurutan yang selalu berubah karena bentuk interaksi tertentu yang berulang ulang.

e.       Lapisan sosial pembagian masyarakat kedalam beberapa lapisan horisontal

 

1.3  hal yang mempengaruhi kehidupan desa

a.       pengaruh geografis atau pengaruh alam

b.      pengaruh lingkungan sosial

c.       pengaruh lingkungan budaya

1.4  perencanaan pembangunan desa tertinggal

Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru 128 pembangunan, yakni yang bersifat "People centered participatory, empowering, and sustainable" (Chambers 1995). Kaitannya dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa maka hal penting yang perlu diberdayakan adalah faktor pengelolaan  sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri untuk mendorong peningkatan pendapatan mereka.Sebagai daerah pedesaan yang cukup luas, hal ini menjadikan salah satu potensi ekonomi yang cukup besar untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi permasalahan klasik masih saja terjadi yaitu rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, rendahnya tingkat pendidikan, penguasaan teknologi yang masih rendah, maupun ketertinggalan. Semua ini bermuara pada ketertinggalan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Akan tetapi, program pemberdayaan masyarakat yang selama ini telah dilakukan, belum mampu merubah kondisi tersebut secara signifikan. Sehingga diperlukan evaluasi dan rekonstruksi strategi pemberdayaan masyarakat yang lebih efektif dan efisien.

1.5 Strategi pembangunan desa

            Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan desa , strategi pembangunan desa yang dilaksanakan meliputi :

  1. Meningkatkan praktek kepemerintahan desa yang baik dan bersih (good governmence and clean govermence).
  2. Meningkatkan kwalitas kelembagaan pemerintahan desa.
  3. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan pembangunan desa.
  4. Meningkatkan kualitas manajemen keuangan desa dan administrasi desa.
  5. Meningkatkan kualitas manajemen pengelolaan asset/ kekayaan desa.
  6. Meningkatkan kualitas pelayanan umum
  7. Meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat.
  8. Meningkatkan fungsi kelembagaan dalam masyarakat.
  9. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyaraksat serta kewaspadaan  terhadap bencana alam.
  10. Meningkatkan kualitas lingkungan.
  11. Memfasilitasi dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat desa.
  12. Meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan.
  13. Meningkatkan kenyamanan menjalankan ibadah.
  14. Meningkatkan kreatifitas dan  produktifitas pemuda.
  15. Meningkatkan infrastruktur sosial dan ekonomi pedesaan.
  16. Meningkatkan budaya disiplin dalam masyarakat.
  17. Meningkatkan ketaatan terhadap hukum peraturan.
  18. Meningkatkan akses masyarakat ke sumber-sumber daya termasuk komunikasi

1.6 lima prioritas pembangunan desa sebagai berikut :

a.      Peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan.

            Prioritas peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan difokuskan pada stabilisasi harga bahan pokok, mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin, penyempurnaan dan perluasan cakupan program pembangunan berbasis masyarakat, peningkatan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar dengan memperhatikan desa-desa tertinggal dan terisolir. Pembangunan dan penyempurnaan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin, revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan dan pembangunan perdesaan.

b.      Peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan.

Prioritas peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan difokuskan pada akselerasi penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata dan bermutu, peningkatan ketersediaan, kualitas dan kesejahteraan pendidik, peningkatan akses, pemerataan dan relevansi pendidikan menengah dan tinggi yang berkualitas, peningkatan pendidikan diluar sekolah, pemerataan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin, ketersediaan tenaga medis dan paramedis terutama untuk pelayanan kesehatan dasar di desa terpencil dan tertinggal, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil, bayi dan anak balita, peningkatan pemanfaatan obat generik esensial, pengawasan obat, makanan dan keamanan pangan serta revitalisasi program keluarga berencana (KB).

c.        Prioritas revitalisasi pertanian, perikanan, kehutanan dan pembagunan perdesaan.

            Difokuskan pada peningkatan produksi pangan, akses rumah tangga terhadap pangan, produktivitas, kualitas produk pertanian, perikanan, dan kehutanan, perluasan kesempatan kerja, diversifikasi ekonomi perdesaan, kualitas pengelolaan hutan dan lingkungan, pengembangan ekonomi perdesaan.

d.       Pencepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan pengelolaan Sumber Daya Alam.

            Prioritas percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan pengelolaan sumber daya alam difokuskan pada upaya untuk mempercepat proses pengentasan kemiskinan.

e.        Penanganan Bencana, pengurangan resiko bencana, dan peningkatan pemberantas penyakit menular.

            Hali ini difokuskan pada upaya antisipasi terjadinya bencana dan percepatan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Untuk pencapaian program tersebut telah ditetapkan 5 (lima) grand startegi sebagai berikut :

1.   Pembangunan bidang pendidikan

a.       Penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

b.      Peningkatan tingkat pendidikan masyarakat.

c.       Memfasilitasi sarana dan prasarana pendidikan.

d.      Pemberantasan buta aksara.

e.       Peningkatan angka partisipasi sekolah.

f.       Pendidikan Anak Usia Dini

 

 

2.  Pembangunan bidang ekonomi rakyat

a.       Pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi desa.

b.      Memfasilitasi penyediaan dana yang cukup.

c.       Pemberdayaan kelompok usaha ekonomi pedesaan dan koperasi

d.      Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)

e.       Simpan Pinjam Perempuan

f.       Lembaga Keuangan Mikro ( LKM )

3.  Pembangunan bidang kesehatan

a.       Memfasilitasi kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama keluarga miskin, orang terlantar, dan orang jompo.

b.      Memfasilitasi peningkatan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat desa.

c.       Peningkatan kesehatan keluarga dan kwalitas kesehatan lingkungan.

4.   Pembangunan Bidang Infrastruktur

            Pembangunan infrastruktur menyangkut peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur desa seperti jalan, jembatan, irigrasi, untuk memperluas aktivitas perekonomian desa.

  5.   Pembangunan Bidang Pemerintahan Desa

a.       Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintahan desa yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan desa.

b.      Pengembangan sikap aparatur pemerintah desa yang profesional, berakhlak mulia, berbudi pekerti dan memiliki iman serta taqwa yang kuat.

c.       Terwujudnya pelayanan masyarakat yang cepat, tepat, singkat dan murah.

d.      Peningkatan kinerja pemerintah desa terciptanya good goverment and clean goverment dalam rangka pelaksanaan pemerintahan dan  pembangunan desa dan pembinaan masyarakat.

 

 

 

Daftar pustaka

Jayadinata, J .T., Paramandika, I.G.P, (2006). Pembangunan Desa Dalam Perencanaan, Bandung, penerbit : ITB.

http://desasigeblog.com/pemerintahan/program-kerja/strategi-pembangunan-desa/

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53930/7.STRATEGI%20PEMBERDAYAAN%20MASYARAKAT%20NELAYAN%20DI%20DESA%20KUSU%20LOVRA%20KECAMATAN%20KAO%20KABUPATEN%20HALUT%20%28Strategi%20Pengembangan%20Perikanan%20Halut%29.pdf

0 komentar:

Posting Komentar

comdev

comdev
Write here, about you and your blog.
 
Copyright 2009 KOMPILASI MAKALAH PMI UIN JAKARTA All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes